Andrei Angouw di Sebut Walikota Kikir Kelas Kakap Versi Tribunpost.id

TRIBUN MANADO-Walikota Manado Andrei Angouw kerap di sematkan dengan predikat Kepala Daerah “kikir kelas kakap”.

Bacaan Lainnya

Predikat itu wajar jika di sematkan kepada Andrei Angouw lantaran sempat menghilangkan beberapa program bantuan sosial di era Walikota GSVL.

Program bantuan sosial itu antara lain dana lansia, dana duka serta dana kaum rohaniawan.

Berita terkini tribunpost.id, Walikota Andre Angouw menjadi semakin di benci karena memangkas anggaran sosialisasi program Pemkot di Dinas Komunikasi dan Informasi.

Andrei Angouw menggarkan dana sosialisasi Rp.900-san juta pada APBD induk, dan Rp.500-san juta pada APBD Perubahan. Anggaran ini di nilai sangat kecil, mengingat Wartawan yang meliput di Pemkot Manado berkisar 100-san orang.

Masa kepemimpinan Vicky Lumentut, Dinas Kominfo menganggarkan dana sosialisasi 3, Miliar lewat APBD Induk dan 1,5 miliar APBD Perubahan.

Menariknya lagi, Andrei Angouw di duga memonopoli hampir seluruh proyek fisik dan non-fisik di Pemkot Manado sejak dia memimpin.

Parahnya lagi, hampir semua kontraktor yang dulunya hidup dari proyek APBD, gulung tikar karena tidak ada porsi kerja dari pemerintah buat mereka.

Hampir 90 persen proyek di Pemkot Manado di duga di kuasai oleh orang-orang dekat Walikota Andrei Angouw.

Sikap AA itu, lalu tripunpost.id, menyematkan penghargaan Kepala Daerah kikir kelas kakap sepanjang pemerintahan Kota Manado”.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *